Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan, Khairullah Zain, mengeluarkan pernyataan tegas terkait meningkatnya aksi-aksi premanisme yang melibatkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di berbagai wilayah Indonesia. Ia menyerukan kepada seluruh warga Kalimantan Selatan untuk tidak terlibat maupun mendukung segala bentuk kekerasan dan tindakan main hakim sendiri.
Menurut Khairullah, tindakan-tindakan seperti intimidasi terhadap warga maupun pelaku usaha tidak hanya menyalahi hukum, tetapi juga berpotensi besar merusak suasana damai dan menghambat perkembangan ekonomi daerah.
“Kita harus menjunjung tinggi budaya damai yang telah lama mengakar di Kalimantan Selatan. Kekerasan dan premanisme tidak pernah menjadi jalan keluar, apalagi jika dilakukan atas nama organisasi,” ujar Khairullah pada Rabu (21/5).
Ia menegaskan bahwa NU mendukung penuh langkah aparat penegak hukum dalam menindak siapa pun yang terbukti mengganggu ketertiban dan keamanan. Menurutnya, ketegasan aparat menjadi kunci dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat dan menjaga iklim investasi tetap positif.
“Dunia usaha tidak boleh diberi ruang untuk diintimidasi. Kita perlu menjaga iklim investasi agar perekonomian daerah terus tumbuh. Jangan sampai segelintir oknum merusak upaya kolektif yang telah dibangun,” katanya.
Lebih dari itu, Khairullah menegaskan peran strategis NU dalam membina masyarakat untuk terus menjunjung hukum dan menyelesaikan perbedaan melalui musyawarah. Ia juga mengajak seluruh tokoh agama dan pemuka masyarakat agar turut aktif dalam menjaga suasana yang aman dan kondusif.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Stabilitas sosial adalah fondasi dari pembangunan. Mari kita lawan segala bentuk kekerasan dan rawat perdamaian di Bumi Lambung Mangkurat,” pungkasnya.